Rabu, 03 Desember 2014

pancasila dapat mengatasi konflik!!



pancasila dapat mengatasi konflik!!
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan tuntunan dan pegangan dalam mengatur sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia yang menjadi sumber moral dan menjelma dalam wujud yang beraneka ragam kebudayaan daerah dapat dikembangkan dalam rangka memperkaya nilai-nilai pancasila, yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai baru yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sedang membangun, yang sedang teruji sebagai nilai luhur yang perlu dikembangkan. Dalam konteks pengembangan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila, perlu diperhatikan perubahan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada sebagai akibat dinamika yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras, yang bergambar dalam Bhineka Tunggal Ika. Kebinekaan Indonesia harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebinekaan harus ditolak. Namun dengan kebhinekaan tersebut hingga saat ini bangsa Indonesia belum memiliki identitas kebudayaan yang jelas. Selama ini Indonesia hanya memiliki identitas semu yang belum mantap tetapi dipaksakan seolah-olah menjadi ciri khas kebudayaan. Hal inilah yang mengakibatkan peselisihan dan menimbulkan konflik.
D idalam pancasila terdapat nilai-nilai yang digunakan bangsa Indonesia sebagai landasan serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kenegaraan. Nilai-nilai tersebut selalu dapat memberikan solusi atas masalah yang terjadi dalam negara Indonesia kususnya masalah kemajemukan. Nilai-nilai luhur pancasila tersebut tertuang dalam setiap butir-butir pancasila
contoh :
1. konflik aceh terselesaikan karena adanya musyawarah,prundingan dimana terdapat dalam sila ke empat, mrpkanbukti msh adanya rasa nasionalisme dan menjujung tinggi ideologi Pancasila
2 konflik antaragama/keyakinan
terselaikan mendasarkan pada sila pertama KETUHANAN YANG MAHA ESA


tulang belakang kita berjumlah 33 ruas, mari kita hitung ; servical ( tulang leher ) 7 ruas, toraxic ( tulang dada ) 12 ruas, lumbar ( tulang punggung bawah ) 5 ruas, sacrum ( pinggul )5 ruas dan coxic ( tulang ekor ) 4 ruas. 7 + 12 + 5 + 5 + 4 = 33.
Tulang rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu:
  • Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan
  • Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada
  • Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya:
a). melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan.
b). melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan
c). membantu pernapasan.
5. Ruas-ruas tulang belakang
Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu:
  • tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan.
  • Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
  • Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot.
  • Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
  • bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu.
Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ.





pancasila dapat mengatasi konflik!!

Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan tuntunan dan pegangan dalam mengatur sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia yang menjadi sumber moral dan menjelma dalam wujud yang beraneka ragam kebudayaan daerah dapat dikembangkan dalam rangka memperkaya nilai-nilai pancasila, yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai baru yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sedang membangun, yang sedang teruji sebagai nilai luhur yang perlu dikembangkan. Dalam konteks pengembangan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila, perlu diperhatikan perubahan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada sebagai akibat dinamika yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras, yang bergambar dalam Bhineka Tunggal Ika. Kebinekaan Indonesia harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebinekaan harus ditolak. Namun dengan kebhinekaan tersebut hingga saat ini bangsa Indonesia belum memiliki identitas kebudayaan yang jelas. Selama ini Indonesia hanya memiliki identitas semu yang belum mantap tetapi dipaksakan seolah-olah menjadi ciri khas kebudayaan. Hal inilah yang mengakibatkan peselisihan dan menimbulkan konflik.
D idalam pancasila terdapat nilai-nilai yang digunakan bangsa Indonesia sebagai landasan serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kenegaraan. Nilai-nilai tersebut selalu dapat memberikan solusi atas masalah yang terjadi dalam negara Indonesia kususnya masalah kemajemukan. Nilai-nilai luhur pancasila tersebut tertuang dalam setiap butir-butir pancasila
contoh :
1. konflik aceh terselesaikan karena adanya musyawarah,prundingan dimana terdapat dalam sila ke empat, mrpkanbukti msh adanya rasa nasionalisme dan menjujung tinggi ideologi Pancasila
2 konflik antaragama/keyakinan
terselaikan mendasarkan pada sila pertama KETUHANAN YANG MAHA ESA


PANCASILA DAPAT MENGATASI KONFLIK!!


Sesuai dengan fungsi Pancasila yang diantaranya ( 1) Pancasila sebagai Dasar Negara , maka konflik yang dapat diatasi dengan pancasila adalah konflik yang berkaitan dengan tatanan kehidupan bernegara/ketatanegaraan seperti konflik yang berkaitan dengan Lembaga Tertinggi dan Lembaga Tinggi Negara ( LT dan LTN) , Konflik yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi LT dan LTN, Konflik penyusunan LT dan LTN...
(2) Pancasila sebagai Falsafah HIDUP BANGSA maka konflik yang dapat diatasi adalah konflik yang berkaitan dengan hubungan antara negara/pemerintah dengan warga negara maupun antar warga negara itu sendiri
(3) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, maka konflik yang terkait antara lain pada saat proses penyusunan produk2 hukum maupun isi dari produk hukum itu sendiri.
Jika terjadi konflik tersebut di atas maka harus kita kembalikan lagi kepada Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. ( wuiih... kayaknya sihh)


PANCASILA DAPAT MENGATASI KONFLIK!!

Seharusnya kalau rakyat indonesia ini mau memahami Pancasila dan mentaati Indonesia ini pasti aman dan damai karena Pancasila ini diciptankan untuk pemersatu bangsa, mengingat Indonesia ini terdiri dari bermacam-macam suku, budaya dan banyak pulau otomatis aneka ragam. Jadi semua itu dipersatukan dengan Pancasila. Dan saya bangga Indonesia Punya Pancasila. Trimakasih Para Pendiri Indonesia. Berjuang tanpa pamrih pribadi.


PANCASILA DAPAT MENGATASI KONFLIK!!

Sebagaimana diketahui bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Heterogenitas bangsa Indonesia adalah sesuatu yang tak terhindarkan dari adanya keanekaragaman suku bangsa yang berasal dari ribuan pulau yang tersebar dalam wilayah 33 provinsi. Sifat heterogen juga bersumber pada keragaman agama,  dimana pemerintah mengakui adanya 6 agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Sementara itu pengaruh globalisasi lewat informasi komunikasi yang semakin canggih, membuat bangsa Indonesia memiliki berbagai paham, persepsi dan pandangan yang berbeda sekaligus bertentangan. Dalam satu etnis dan satu agama, bisa terjadi perbedaan paham yang bisa meruncing menjadi konflik horisontal.  Hampir setiap agama di Indonesia memiliki kelompok yang memiliki paham berbeda dan dalam satu etnis atau suku bisa terjadi berbagai kelompok dengan tradisi, perilaku dan cara hidup berbeda.
            Kemajemukan tentu saja menimbulkan kerawanan akan konflik. Karena sebab yang sepele yang terjadi antar dua orang yang kebetulan berbeda agama dapat memicu  konflik antar suku atau antar agama. Tetapi dalam bangsa majemuk seperti Indonesia, sebenarnya juga terdapat potensi yang luar biasa. Ketika kebudayaan dari berbagai suku dikelola dengan baik akan menghasilkan khasanah budaya bangsa yang luar biasa. Ketika semua umat beragama dapat hidup berdampingan dengan semangat toleransi yang tinggi, tentu akan menghasilkan kehidupan yang indah, saling memberdayakan dan saling menghormati dalam kehidupan yang demokratis. Dengan Sila ke 4 bisa diselesaikan


PANCASILA DAPAT MENGATASI KONFLIK!!

Dengan sila pertam apermasalahan agama dapat diselesai seperti contoh konflik dibawah ini .

Masalah yang dihadapi setiap agama adalah bagaimana menyatukan identitas dan karakteristik yg berbeda menjadi identitas bersama yaitu identitas nasional.
Michael Walzer berpendapat bahwa keberagaman dapat diatas ketika setiap warganegara memiliki toleransi. Dalam hal ini Walzer berpendapat bahwa toleransi merupakan salah satu ukuran peradaban sebuah bangsa. Makin tinggi tingkat toleransi sebuah bangsa maka makin tinggi tingkat  keadabannya.  Toleransi merupakan nilai yang harus dibudayakan dalam ruang individu dan ruang publik, karena salah satu tujuan toleransi adalah membangun hidup damai dalam kerbedaan kelompok
Walzer juga berpendapat bahwa toleransi harus berimplikasi pada sikap, antara lain sikap menerima perbedaan, mengubah homogenitas menjadi heterogenitas, mengakui hak orang lain, menghargai eksistensi orang lain dan mengawal secara serius perbedaan budaya dan keragaman ciptaan Tuhan  (multikulturalisme ).
Sedangkan Nurcholish Majid berpendapat sikap penuh pengertian kepada orang lain diperlukan dalam masyarakat yang majemuk, yakni masyarakat yang tidak monolitik. Apalagi sesungguhnya kemajemukan masyarakat itu sudah merupakan dekrit Allah dan design-Nya untuk umat manusia. Jadi tidak ada masyarakat yang tunggal, monolitik, sama dan sebangun dalam segala segi.


PANCASILA DAPAT MENGATASI KONFLIK!!

Konflik antar kampung/desa/wilayah karena isu etnis, isu aliran kepercayaan, isu ekonomi (seperti rebutan lahan ekonomi pertanian, perikanan, pertambangan) isu solidaritas (suporter olah raga, kebanggaan group), isu ideologi dan isu sosial lainnya (tawuran antar anak sekolah, antar kelompok geng).
  1. Contoh peristiwa konflik vertikal misalnya: konflik ideologi untuk memisahkan dari wilayah RI, konflik yang dipicu oleh perlakuan tidak adil dari pemerintah berkaitan dengan pembagian hasil pengolahan sumber daya alam, kebijakan ekonomi yang dinilai merugikan kelompok tertentu, dampak pemekaran wilayah, dampak kebijakan yang dinilai diskriminatif.
Konflik masal tidak akan terjadi secara serta merta, melainkan selalu diawali dengan adanya potensi yang mengendap di dalam masyarakat, yang kemudian dapat berkembang memanas menjadi ketegangan dan akhirnya memuncak pecah menjadi konflik fisik akibat adanya faktor pemicu konflik. Oleh karenanya dalam rangka penanggulangan konflik, yang perlu diwaspadai bukan hanya faktor-faktor yang dapat memicu konflik, namun juga yang tidak kalah pentingnya adalah faktor-faktor yang dapat menjadi potensi atau sumber-sumber timbulnya konflik.

Dengan Sila ke 2 Dapat diselesaikan konflik
PANCASILA DAPAT MENGATASI KONFLIK!!

Dari pengamatan empiris, konflik masal lebih sering terjadi seiring menggeloranya era reformasi yang dampaknya tidak hanya mengganggu ketentraman dan kedamaian, melainkan juga cukup menghawatirkan bagi kelangsungan persatuan dan kesatuan bangsaIndonesia. Beberapa contoh konkrit masalah konflik yang cukup serius baik yang bersifat vertical ataupun horisontal yang terjadi pada akhir-akhir ini antara lain:
  1. Konflik yang bernuansa separatisme: konflik di NAD, Maluku, dan Papua.
  2. Konflik yang bernuansa etnis: konflik di Kalbar, Kalteng, danAmbon.
  3. Konflik yang bernuansa ideologis: isu faham komunis, faham radikal.
  4. Konflik yang benuansa politis: konflik akibat isu kecurangan Pilkada, isu pemekaran wilayah di beberapa wilayah yang berakibat penyerangan dan pengrusakan.
  5. Konflik yang bernuansa ekonomi: konflik antar kelompok nelayan di selat Madura, antar kelompok preman, antar kelompok pengemudi, antar kelompok pedagang.
  6. Konflik Sosial lainnya: konflik antar anak sekolah, mahasiswa,
  7. Konflik bernuansa solidaritas liar: tawuran antar wilayah, antar suporter sepak bola.
  8. Konflik isu agama atau aliran kepercayaan: isu berkaitan dengan Achmadiyah, isu aliran sesat.
  9. Konflik isu kebijakan pemerintah: BBM, BOS, LPG. dsb.
  10. Dengan sila Pertama konflik bisa selesai


PANCASILA DAPAT MENGATASI KONFLIK!!


Pada cara yang pertama, konflik diselesaikan dengan cara mengeliminasi konflik berupa pemisahan orang-orang yang konflik pada wilayah yang berbeda. Kasus Sudan diatas termasuk cara ini. Antara mereka yang konflik sebenarnya tidak ada upaya perdamaian. Perseteruan antara kedua pihak tetap berlangsung tetapi tidak ada konflik karena mereka dipisahkan dalam wilayah yang berbeda. Kasus Pakistan yang memisahkan diri dari India termasuk cara pertama. Demikian juga kasus pecahnya Yugoslavia menjadi beberapa negara, yaitu Serbia, Kroasia, Bosnia Herzegovina, Macedonia dan Slovenia. Mereka yang konflik mendirikan negara sendiri sesuai etnis dan agama yang dianut.
            Pada cara yang kedua, mereka yang konflik tetap berada di suatu wilayah yang sama. Tetapi mereka mulai berdialog, membuat kesepakatan dan menghormati perbedaan. Mereka menyadari kemajemukan tidak harus disertai konflik tetapi harus saling toleransi sehingga terwujud kehidupan yang penuh kedamaian. Inilah yang terjadi di Swiss, yang memiliki 3 etnis, 3 bahasa dan 3 tradisi tetapi dapat hidup berdampingan tanpa harus konflik. Cara ini pulalah yang diupayakan di Indonesia. Keberagaman etnis, suku bangsa dan agama diupayakan dapat hidup bersama dalam kerukunan dan perdamaian. Kunci dari cara yang kedua ini adalah masing-masing pihak yang bertikai memiliki kesadaran akan pentingnya wawasan kebangsaan sebagai bangsa yang satu dan bertanah air satu. Meskipun beraneka ragam tetapi tetap bersatu.

Dengan Sila Kelima Konflik bisa selesai

1 komentar: